Skala untuk Mengukur Variabel Penelitian
Setelah kita memahami apa itu populasi dan sampel serta bagaimana teknik pengambilan sampel, pada tulisan ini kita akan sama-sama memahami skala pengukuran variabel dalam penelitian. Apa sih kegunaan skala itu?, kenapa menjadi sangat penting?, mari kita bahas sesederhana mungkin dan sesingkat mungkin.
Pengukuran variabel dikelompokkan menjadi 4 skala pengukuran, yakni: a) skala nominal, b) skala ordinal, c) skala interval dan d) skala ratio.
1. Skala
nominal, adalah suatu himpunan yang terdiri dari anggota-anggota yang
mempunyai kesamaan tiap anggotanya, dan memiliki perbedaan dari anggota
himpunan yang lain. Misalnya, jenis kelamin dibedakan antara laki-laki dan
perempuan; pekerjaan, dapat dibedakan petani, pegawai, dan pedagang; suku
bangsa, dapat dibedakan antara Jawa, Sunda, Batak, Ambon, dan sebagainya. Pada
skala nominal, kita menghitung banyaknya subjek dari setiap kategori gejala,
misalnya jumlah wanita dan pria. masing-masing sekian orang, jumlah pegawai dan
bukan pegawai sekian orang, dan sebagainva. Masing-masing anggota himpunan
tersebut tidak ada perbedaan nilai.
2. Skala
ordinal, adalah himpunan yang beranggotakan menurut rangking, urutan,
pangkat, atau jabatan. Dalam skala ordinal tiap himpunan tidak hanya
dikategorikan kepada persamaan atau perbedaan dengan himpunan yang lain, tetapi
juga berangkat dari pertanyaan lebih besar atau lebih kecil. Misalnya, variabel
pendidikan dikategorikan SD, SLP, dan SLTA, variabel pendapatan dikategorikan
tinggi, sedang, dan rendah, variabel umur dikategorikan anak-anak, muda, dan
tua, dan sebagainya.
3. Skala
interval, seperti pada skala ordinal, tetapi himpunan tersebut dapat
memberikan nilai interval atau jarak antar urutan kelas yang bersangkutan.
Kelebihan dari skala ini adalah bahwa jarak nomor yang sama menunjukkan juga
jarak yang sama dari sifat yang diukur.
Contoh:
Interval a sampai d adalah 4 – 1 = 3 interval d dan c adalah 5 – 4 = 1. Dalam
hal ini tiap anggota dalam kelas mempunyai persamaan nilai interval. Contoh
lain adalah tentang skala pengukuran suhu dengan Fahrenheit dan Celsius, di
mana masing-masing mempunyai aturan skala yang berbeda letak dan jaraknya,
meskipun masing-masing memulainya dari nol. Contoh lain lagi adalah skala waktu
tahun Masehi dan tahun Hijriah, meskipun masing-masing memulai dari bilangan 1.
4. Skala
ratio, adalah variabel yang mempunyai perbandingan yang sama, lebih besar
atau lebih kecil. Variabel seperti panjang berat dan angka agregasi adalah
variabel rasio. Misalnya, apabila sekarang beras beratnya 1 kuintal. maka 5
karung beras beratnva 5 kuintal.
Setelah kita memahami skala pengukuran yang dipakai untuk mengukur variabel barulah nanti kita akan memahami metode dan teknik pengumpulan data dalam penelitian.Untuk Metode dan Teknik Pengumpulan data akan kita bahas di artikel selanjutnya,Jika teman-teman masih bingung dan gundah gulana (cieeee...sok puitis) mari kita sharing dikolom komentar.