Penelitian Deskriptif Analitis, Kuantitatif, Kualitatif: Disertai dengan Sistematika Penulisan

Penelitian Deskriptif Analitik

Masalah dalam Penelitian

Sebelum memulai sebuah penelitian khususnya deskriptif, sebaiknya kita menentukan masalah yang akan kita ambil dan teliti. Masalah dalam sebuah penelitian harus real dan rasional. 

Kenapa seperti itu?. Hal itu dilakukan agar pada proses peneltian tidak mengalami hambatan seperti data yang palsu, respoden yang kosong sampai tempat yang direkayasa.

Kajian Pustaka

Setelah masalah dirumuskan, maka langkah selanjutnya adalah mencari teori-teori, konsep-konsep yang dapat dijadikan landasan teoritis penelitian yang akan dilakukan itu. 

Hal lain yang lebih penting makna dari penelaahan kepustakaan adalah untuk memperluas wawasan keilmuan bagi para calon peneliti, karena kita sadari bahwa semua informasi yang berkaitan dengan keilmuan dalam hal ini teori ataupun hasil penelitian para ahli semua sudah tertuang dalam kepustakaan.

Secara Garis Besar, Sumber Bacaan Dapat Dibedakan Menjadi Dua Kelompok, Yaitu

  • Sumber acuan umum, dan
  • Sumber acuan khusus.

Teori-teori dan konsep-konsep pada umumnya dapat diketemukan dalam sumber acuan umum, yaitu kepustakaan yang berwujud buku-buku teks, ensiklopedia, dan sejenisnya. 

Generalisasi-generalisasi dapat ditarik dari laporan hasil-hasil penelitian terdahulu itu pada umumnya seperti jurnal, tesis, disertasi dan lain-lain sumber bacaan yang memuat laporan hasil penelitian.

Dua Kriteria Yang Biasa Digunakan Untuk Memilih Sumber Bacaan Itu Ialah:

  • Prinsip kemutakhiran dan
  • Prinsip relevansi.

Setelah peneliti menjelaskan permasalahan secara jelas maka diperkirakan selanjutnya adalah suatu gagasan tentang letak persoalan atau masalahnya dalam hubungan yang letak-letak persoalan atau masalahnya dalam hubungan yang lebih luas. 

Dalam hal ini peneliti harus dapat memberikan sederetan asumsi dasar atau anggapan dasar. Anggapan dasar ini merupakan landasan teori di dalam melaporkan hasil penelitian nanti. 

Untuk sebuah penelitian deskriptif yang bertujuan mendeskripsikan gejala yang ada maka setelah ditetapkan anggapan dasar maka dapat langsung melangkah pada identifikasi variabel. 

Namun untuk penelitian deskriptif yang akan dilanjutkan dengan tujuan untuk mengetahui hubungan antar variabel, maka langkah berikutnya adalah merumuskan hipotesis.

Hipotesis

Hipotesis dapat diartikan sebagai suatu jawaban yang bersifat sementara terhadap permasalahan penelitian, sampai terbukti melalui data yang terkumpul. 

Konsep penting lain mengenai hipotesis adalah mengenai hipotesis nol. 

Hipotesis nol, yang biasa dilambangkan dengan Ho, adalah hipotesis yang menyatakan tidak adanya saling hubungan antara dua variabel atau lebih, atau hipotesis yang menyatakan tidak adanya perbedaan antara kelompok yang satu dan kelompok yang lainnya. 

Di dalam analisis statistik, uji statistik biasanya mempunyai sasaran untuk menolak kebenaran hipotesis nol itu. 

Hipotesis lain yang bukan hipotesis nol disebut hipotesis alternatif, yang biasa dilambangkan dengan Ha, yang menyatakan adanya saling hubungan antara dua variabel atau lebih, atau menyatakan adanya perbedaan dalam hal tertentu pada kelompok-kelompok yang berbeda. 

Pada umumnya, kesimpulan uji statistik berupa penerimaan hipotesis alternatif sebagai hal yang benar. Selanjutnya perlu dilakukan identifikasi variabel dan variabel-variabel tersebut perlu didefinisikan secara operasional.

Data dan Definisi Operasional Variabel Penelitian (DOP)

Penyusunan definisi operasional ini perlu, karena definisi operasional itu akan menunjuk alat pengambil data mana yang cocok untuk digunakan.Variabel dapat dibedakan atas kuantitatif dan kualitatif.

Contoh variabel kuantitatif misalnya banyaknya siswa dalam kelas, jumlah alat praktikum yang disediakan dan sejenisnya. 
Contoh variabel kualitatif misalnya kedisiplinan siswa, keseriusan guru dalam mengajar, dan sejenisnya. 

Berkaitan Dengan Kuantifikasi, Data Digolongkan Menjadi Empat Jenis, Yaitu

  • Nominal;
  • Ordinal;
  • Interval; dan
  • Ratio.

Demikian Pula Variabel, Kalau Dilihat Dari Segi Ini Dibedakan Menjadi:

  • Nominal, yaitu variabel yang ditetapkan berdasar atas proses penggolongan, contoh : jenis kelamin, status perkawinan, dan sejenisnya.
  • Ordinal, yaitu variabel yang disusun berdasarkan atas jenjang dalam atribut tertentu. Jenjang tertinggi biasa diberi angka 1, jenjang di bawahnya diberi angka 2, lalu dibawahnya diberi angka 3, dan dibawahnya lagi diberi angka 4, dan seterusnya. Contoh : hasil lomba cerdas cermat, peringkat siswa di kelas, dan sejenisnya.
  • Interval, yaitu variabel yang dihasilkan dari pengukuran, yang di dalam pengukuran itu diasumsikan terdapat satuan (unit) pengukuran yang sama. Contoh : variabel interval misalnya prestasi belajar, sikap terhadap metode pembelajaran, dan sejenisnya.
  • Ratio, adalah variabel yang dalam kuantifikasinya memiliki angka nol mutlak.

Populasi dan sampel

Dalam hal subyek peneltian, maka peneliti dapat memilih apakah akan meneliti populasi atau sampel. 

Apabila seseorang ingin meneliti semua elemen yang ada dalam wilayah penelitian, maka penelitiannya merupakan penelitian populasi. 

Studi atau penelitiannya juga disebut studi populasi atau studi sensus. Jika kita hanya akan meneliti sebagian dari populasi, maka disebut penelitian sampel.

Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti. 

Dinamakan penelitian sampel apabila kita bermaksud untuk menggeneralisasikan hasil penelitian sampel. Untuk penelitian yang dilakukan guru di kelasnya, maka yang dilakukan adalah meneliti populasi, karena yang akan diteliti merupakan keseluruhan siswa di kelasnya dan tidak akan digunakan untuk generalisasi pada siswa di kelas atau sekolah lain.

Metode Pengumpulan Data

Selanjutnya ditentukan metode pengumpulan data, yang diantaranya meliputi metode wawancara, angket, pengamatan dan dokumentasi.

  • Apabila kita katakan bahwa untuk memperoleh data kita gunakan metode wawancara, maka di dalam melaksanakan pekerjaan wawancara ini, pewawancara menggunakan alat bantu. Secara minimal alat bantu tersebut berupa rambu-rambu pertanyaan yang akan ditanyakan dan biasanya disebut pedoman wawancara.
  • Untuk memperoleh jawaban secara tertulis dari responden, digunakan angket atau kuesioner. Angket adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memproleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya, atau hal-hal yang ia ketahui. Istilah angket digunakan untuk menyebutkan metode maupun instrumen. Jadi dalam menggunakan metode angket berarti instrumen yang digunakan adalah angket.
  • Selanjutnya data dapat diambil melalui proses pengamatan atau observasi. Pengamatan dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu pengamatan non sistematis yang dilakukan oleh pengamat dengan tidak menggunakan instrumen pengamatan dan pengamatan sistematis, yang dilakukan oleh pengamatan dengan menggunakan pedoman dalam melakukan pengamatan.
  • Saat melakukan penelitian di mana sumber datanya berupa tulisan atau dokumen, digunakan metode dokumentasi. Dalam sebuah penelitian, instrumen pengumpul data menentukan kualitas data yang dikumpulkan dan kualitas data itu menentukan kualitas penelitiannya. Karena itu pembuatan instrumen pengumpul data harus dilakukan dengan hati-hati.

Uji Validitas dan Reliabilitas

Agar data penelitian mempunyai kualitas yang cukup tinggi, maka instrumen pengumpul datanya harus memenuhi syarat- syarat sebagai alat ukur yang baik, yaitu 

(1) reliabilitas atau keterandalan, dan 

(2) validitas atau kesahihan. Reabilitas sesuatu alat ukur menunjukan keajegan hasil pengukuran apabila alat ukur yang sama tersebut digunakan oleh orang yang berbeda atau dalam waktu yang berbeda. 

Secara implisit reabilitas juga mengandung obyektifitas, karena hasil pengukuran tidak terpengaruhi oleh siapa pengukurnya maupun kapan mengukurnya. 

Validitas atau kesahihan menunjukan sampai sejauh mana kesesuaian atau keakuratan alat ukur tersebut untuk mengukur obyek yang dimaksudkan untuk diukur.

Uji Normalitas Sebaran (Uji Asumsi Klasik) dan Homogenitas

Dalam penelitian kuantitatif nama uji normalitas sebaran sudah menjadi sesuatu yang lazim. Dikatakan demikian karena dalam uji normalitas sebaran ini merupakan uji yang bertujuan untuk menilai sebaran data pada sebuah kelompok data dan variabe. 

Selain itu uji normalitas sebaran ini mempunyai fungsi sebagai upaya unntuk menentukan data yang sudah dikumpulkan tersebut berdistribusi normal atau diambil dari populasi normal. 

Uji normalitas yang sering dipakai adalah Uji Kolmogorov-Smirnov.

Selanjutnya adalah uji homogenitas. Uji homogenitas ini dilakukan untuk mengetahui apakah sebuah atau lebih data dalam sebuah penelitian dari dua buah distribusi data atau lebih memiliki variabel yang sama atau tidak dan untuk meyakinkan serta memastikn kelompok data tersebut berasal dari sampel yang sama. 

Uji Homogenitas yang biasa dipakai adalah Lavene's Test.

Pelaksanaan Pengumpulan dan Pengolahan Data

Setelah peneliti melakukan persiapan seperti dijelaskan di atas, maka selanjutnya dilakukan pengumpulan data. Untuk seorang guru, pengumpulan data dapat dilakukan di kelasnya sendiri. 

Dalam hal rancangan penelitian deskriptif aplikatif, maka pengumpulan data dapat dilakukan dengan menggunakan angket (bagi siswa SMP, SMA, SMK) atau wawancara (bagi siswa TK atau SD) dan data yang dikumpulkan misalnya tentang tanggapan siswa atas metode pembelajaran baru yang telah dilakukan guru atau hasil observasi atas sikap siswa pada saat guru menyajikan pembelajaran dengan metode baru. 

Data lain yang perlu dikumpulkan misalnya adalah nilai hasil belajar siswa, yang diperoleh dari metode dokumentasi, dan keaktifan siswa, yang diperoleh dari hasil pengamatan. Setelah data terkumpul dari hasil pengumpulan data, perlu segera dilakukan pengolahan data. 

Pertama-tama data itu diseleksi atas dasar reliabilitas dan validitasnya. Data yang rendah reliabilitas dan validitasnya serta data yang kurang lengkap digugurkan atau dilengkapi sesuai aturan. 

Selanjutnya data yang lolos seleksi tersebut disajikan dalam bentuk tabel, diagram, dan lain-lain agar memudahkan dalam pengolahan serta analisis selanjutnya.

Analisis dan Penarikan Kesimpulan

Data hasil olahan tersebut kemudian harus dianalisis, untuk data kuantitatif (data dalam bentuk bilangan) dianalisis secara statistik, untuk data yang bersifat kualitatif (deskriptif kualitatif) dilakukan analisis non statistik. 

Data deskriptif kualitatif sering hanya dianalisis menurut isinya dan karenanya analisis seperti ini juga disebut analisis isi (content analysis).

Analisis Deskriptif

Dalam analisis deskriptif, data disajikan dalam bentuk tabel data yang berisi frekuensi, dan kemudian dihitung mean, median, modus, persentase, standar deviasi atau lainnya. 

Untuk analisis statistik, model analisis yang digunakan harus sesuai dengan rancangan penelitiannya. Apabila penelitian yang dilakukan guru hanya berhenti pada penjelasan masalah dan upaya pemecahan masalah yang telah dilakukan (untuk meningkatkan mutu pembelajaran), maka setelah disajikan data hasil wawancara, angket, pengamatan atau dokumentasi, maka selanjutnya dianalisis atau dibahas dan diberi makna atas data yang disajikan tersebut. 

Tetapi apabila penelitian juga dimaksudkan untuk mengetahui tingkat hubungan maka harus dilakukan pengujian hipotesis sebagaimana hipotesis yang telah ditetapkan untuk diuji.

Analisis Korelasi

Misalnya uji statistik yang dilakukan adalah uji hubungan, maka akan diperoleh hasil uji dalam dua kemungkinan, yaitu hubungan antar variabel-variabel penelitian atau perbedaan antara sampel-sampel yang diteliti, dengan taraf signifikansi tertentu, misalnya 5% atau 10%., atau dapat terjadi hubungan antar variabel penelitian atau perbedaan antara sampel yang diteliti tidak signifikan. 

Apabila ternyata dari hasil pengujian diketahui bahwa hipotesis alternatif diterima (hipotesis nol ditolak) berarti menyatakan bahwa dugaan tentang adanya saling hubungan atau adanya perbedaan diterima sebagai hal yang benar, karena telah terbukti demikian. 

Sebaliknya dalam kemungkinan hasil yang kedua dinyatakan hipotesis alternatif tidak terbukti kebenarannya, maka berati hipotesis nol yang diterima.

Dengan telah diambilnya hasil pengujian mengenai penerimaan atau penolakan hipotesis maka analisis statistik telah selesai, tetapi perlu diingat bahwa pelaksanaan penelitian masih belum selesai, karena hasil keputusan tersebut masih harus diberi interprestasi atau pemaknaan. 

Hasil dan Pembahasan

Hasil analisis dari pengujian hipotesis dapat dikatakan masih bersifat faktual, untuk itu selanjutnya perlu diberi arti atau makna oleh peneliti. 

Dalam pemaknaan sering kali hasil pengujian hipotesis penelitian didiskusikan atau dibahas dan kemudian ditarik kesimpulan. Dalam penelitian dipastikan seorang peneliti mengharapkan hipotesis penelitiannya akan terbukti kebenarannya. 

Jika memang demikian yang terjadi, maka kemungkinan pembahasan menjadi tidak terlalu berperan walaupun tetap harus dijelaskan arti atau maknanya. 

Tetapi jika hipotesis penelitian itu ternyata tidak tahan uji, yaitu ditolak, maka peranan pembahasan menjadi sangat penting, karena peneliti harus mengekplorasi dan mengidentifikasi sumber masalah yang mungkin menjadi penyebab tidak terbuktinya hipotesis penelitian. 

Akhirnya dalam kesimpulan harus mencerminkan jawaban dari pertanyaan yang diajukan. Jangan sampai antara masalah penelitian, tujuan peneltian, landasan teori, data, analisis data dan kesimpulan tidak ada runtutan yang jelas. 

Apabila penelitian mengikuti alur atau sistematika berpikir yang runut seperti itu maka penelitian akan dapat dikatakan telah memiliki konsistensi dalam alur penelitiannya.

Selanjutnya mari kita menuju Sistematika Penulisan

Sistematika Penulisan 

Akhirnya di bawah ini dituliskan sistematika laporan penelitian deskriptif, dari bagian awal hingga akhir.

BAGIAN AWAL 1. 

Halaman judul 2. Halaman Pengesahan 3. Abstrak 4. Kata Pengantar 5. Daftar Isi dan lampiran-lampiran

BAGIAN ISI: 

BAB I : PENDAHULUAN 

A. Latar Belakang

berisi uraian tentang kondisi lapangan disertai deskripsi masalahnya, dengan dukungan data awal yang memperjelas adanya masalah. Untuk memecahkan masalah diperlukan tindakan tertentu yang diharapkan dapat meningkatkan mutu pembelajaran atau memecahkan masalah yang dihadapi.

B. Rumusan Masalah 

(sebaiknya kalimat tanya): misalnya: (1) Bagaimanakah sikap/penerimaan siswa terhadap penggunaan metode pembelajaran Diskoveri; (2) Sejauh mana peningkatan keaktifan siswa setelah dilakukan pembagian kelompok belajar di kelasnya?; (3) Sejauh mana hubungan antara sikap/penerimaan siswa terhadap penggunaan metode pembelajaran Diskoveri dengan peningkatan prestasi hasil belajar.

C. Tujuan Penelitian: (sesuaikan dengan rumusan masalah) 
D. Manfaat Penelitian

(sesuaikan dengan apa yang direncanakan pada proposal, namun peneliti dapat mengembangkan)

BAB II : LANDASAN TEORI 

Kemukakan teori dan pustaka yang relevan dengan permasalahan dan pemecahan masalah/tindakan yang dilakukan. Dengan demikian diperlukan teori yang mendukung argumentasi teoritis yang menunjukkan bahwa dengan pemecahan masalah/tindakan yang diberikan dimungkinkan dapat berpengaruh positif terhadap hasil/mutu proses pembelajaran pada mata ajaran tertentu. Bila diperlukan pada akhir bab 2 ini dapat dikemukakan hipotesis yang akan diuji melalui penelitian ini.

BAB III : METODE PENELITIAN 

Deskripsikan upaya pemecahan masalah atau tindakan yang yang telah dilakukan untuk meningkatkan mutu pembelajaran dalam rangka penelitian, yang memuat: Subyek penelitian, langkah-langkah atau prosedur penelitian, metode pengumpulan data dan jenis instrumen penelitian yang akan digunakan dan syarat validitas dan reliabilitasnya, serta teknik analisis datanya. 

Untuk penelitian deskriptif yang dikaitkan dengan tingkat hubungan antar variabel maka juga harus disesuaikan teknik pengujian hipotesis dan analisis datanya.

BAB IV : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 

Berikan gambaran tentang subyek penelitian dengan disertai kondisi nyata pada kelas tempat penelitian berlangsung. 

Kemukakan adanya perubahan yang terjadi pada diri siswa, lingkungan kelas, guru sendiri, motivasi/minat belajar, dan hasil belajar atas tindakan atau upaya yang dilakukan untuk memecahkan masalah atau meningkatkan mutu pembelajaran. 

Data dapat disajikan dalam bentuk narasi/uraian, tabel atau bagan Sajikan data hasil penelitian untuk setiap kelompok sebagai dasar analisis dengan beberapa keterangan yang relevan. Kemukakan hasil pengolahan atau analisis data hasil penelitian. 

Tunjukkan bahwa dengan upaya pemecahan masalah atau tindakan tersebut terjadi perubahan yang diharapkan. 

Pada kesimpulan untuk anĂ¡lisis yang dilakukan secara statistik, apabila telah membuktikan kebenaran hipotesis atau adanya hubungan maka dilanjutkan dengan pemaknaan atas hasil yang diperoleh tersebut. 

Pada pembahasan berikan kejelasan yang memperkuat dari hasil analisisnya, dengan memberikan berbagai argumentasi logis yang mendukung.

BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN 

Sajikan kesimpulan hasil penelitian sesuai dengan tujuan/masalah penelitian yang telah disampaikan sebelumnya serta dengan mendasarkan hasil analisis yang diperoleh.pada bab IV. 

Berikan saran dan tindak lanjut berdasarkan kesimpulan yang diperoleh baik yang menyangkut segi positif maupun negatifnya.

DAFTAR PUSTAKA 

Memuat semua sumber pustaka yang digunakan dalam penelitian dengan menggunakan sistem yang telah dibakukan secara konsisten. 

Lampiran-lampiran : Lampiran berisi semua instrumen yang digunakan (pedoman wawancara, pedoman observasi, angket, test hasil belajar dll), contoh hasil kerja siswa, data hasil penelitian, print-out analisis, daftar hadir, ijin penelitian, serta bukti lain yang dipandang perlu.

Sumber:

  1. Fillamenta,N. 2019. Metodologi Penelitian Kesehatan. Palembang: Sapu Lidi
  2. Sugiyono. 2007. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta
Next Post Previous Post
12 Comments
  • Unknown
    Unknown 26 Maret 2021 pukul 20.40

    Rozalia (2021069)

  • Unknown
    Unknown 26 Maret 2021 pukul 20.54

    Puji Rahayu (2021063)

  • Unknown
    Unknown 26 Maret 2021 pukul 20.56

    Elma kharistina (2021024)

  • Ratih windika
    Ratih windika 26 Maret 2021 pukul 22.37

    Ratih windika (2021065)

  • Unknown
    Unknown 27 Maret 2021 pukul 19.32

    elza bella dwiyani (2021023)

  • https://fillamenta.blogspot.com/2021/01/teknik-pengambilan-sampel.html?m=1
    https://fillamenta.blogspot.com/2021/01/teknik-pengambilan-sampel.html?m=1 28 Maret 2021 pukul 13.04

    jihan azzahra hasibuan (2021044)

  • Unknown
    Unknown 29 Maret 2021 pukul 09.00

    Iga Yuliani (2021085)

  • Lediana anitalediana2020@gmail.com
    Lediana anitalediana2020@gmail.com 25 Maret 2022 pukul 08.04

    Anita lediana (2121004)

  • Nuke Puja Nabila
    Nuke Puja Nabila 25 Maret 2022 pukul 09.21

    Nuke Puja Nabila
    2121034
    RMIK B

  • Suna wiyani
    Suna wiyani 25 Maret 2022 pukul 09.22

    Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

  • Suna wiyani
    Suna wiyani 25 Maret 2022 pukul 09.23

    Suna wiyani (212156)
    Kelas : RMIK B

  • N,Fillamenta
    N,Fillamenta 23 April 2022 pukul 23.18

    baik terimakasih yang sudah berparisipasi

Add Comment
comment url