5 Cara Untuk Mengatasi Hoarding Disorder

Hoarding Disorder

Hoarding Disorder- Baru-baru ini sempat beredar informasi dan atau berita mengenai seseorang yang suka menyimpan barang. Barang yang disimpan bermacam-macam, dari yang "katanya" masih terpakai bahkan sampai barang yang tidak terpakai sama sekali. Barang tersebut juga niasanya sampai menimbun laksana tempat pembuangan akhir sampah. Para ahli dalam dunia psikologi sering menyebut gangguan kebiasaan tersebut dengan istilah Hoarding Disorder. Dalam tulisan kali ini kita akan memahami apa itu Hoarding Disorder dan bagaimana cara mengatasinya.

Pengertian Hoarding Disorder

Hoarding disorder adalah gangguan mental di mana seseorang memiliki obsesi untuk menyimpan barang-barang secara berlebihan, bahkan jika barang tersebut memiliki sedikit atau tidak ada nilai. Individu yang mengalami hoarding disorder memiliki kesulitan untuk membuang atau menjual barang-barang tersebut, sehingga akhirnya rumah atau ruangan mereka menjadi sangat berantakan dan tidak dapat digunakan dengan efisien.

Contoh Hoarding Disorder

Contoh konkret hoarding disorder adalah seseorang yang mengumpulkan barang-barang seperti koran, botol plastik, kardus, pakaian, atau benda-benda lainnya dalam jumlah yang berlebihan hingga menyebabkan ruangan penuh dengan barang-barang tersebut. Pemilik rumah atau ruangan yang mengalami hoarding disorder biasanya tidak dapat membuang apa pun dari barang-barang tersebut, bahkan jika barang-barang tersebut sudah usang, rusak, atau tidak berguna.

Cara Mengatasi Hoarding Disorder

Cara mengatasi hoarding disorder melibatkan intervensi profesional seperti terapi perilaku kognitif. Terapi ini bertujuan untuk membantu individu mengidentifikasi dan mengatasi pemikiran atau kepercayaan irasional yang mendorong mereka untuk mengumpulkan barang-barang tersebut. Beberapa tindakan yang dapat dilakukan untuk mengatasi hoarding disorder adalah:
  1. Membantu individu untuk mengatasi kecemasan yang muncul saat membuang barang-barang.
  2. Mengajarkan keterampilan pengambilan keputusan yang lebih sehat dan rasional.
  3. Mendukung individu dalam mengatur dan membersihkan ruangan secara bertahap.
  4. Mengembangkan strategi untuk mencegah terjadi akumulasi barang-barang baru.
  5. Menggunakan teknik-relaksasi untuk mengurangi stres dan kecemasan yang terkait dengan kebiasaan menyimpan.

Penting untuk mencari bantuan profesional dari psikolog atau terapis yang berpengalaman dalam mengatasi hoarding disorder. Seseorang yang mengalami gangguan ini juga dapat mendapat manfaat dari dukungan keluarga dan teman-teman dalam proses pemulihan.

Demikianlah pengenalan singkat kita mengenai Hoarding Disorder dan 5 cara mengatasinya. Semoga tulisan ini bermanfaat. Sehat dan sukses selalu buat kita semua, Rahayu....

Referensi

Priyattam J. Shiromani.,Terence M. Keane.,Joseph E. LeDoux.2009.Post-Traumatic Stress Disorder.NY: Humana Press

 

Next Post Previous Post
No Comment
Add Comment
comment url