Resiliensi: Pengertian dan Faktor Yang Mempengaruhinya

ego resillience

Ada individu yang mampu bertahan dan pulih dari situasi negatif secara efektif sedangkan individu lain gagal karena mereka tidak berhasil keluar dari situasi yang tidak menguntungkan. Kemampuan untuk melanjutkan hidup setelah ditimpa kemalangan atau setelah mengalami tekanan yang berat bukanlah sebuah keberuntungan, tetapi hal tersebut menggambarkan adanya kemampuan tertentu pada individu yang dikenal dengan istilah resiliensi (Tugade & Fredrikson, 2004).

Pengertian

Istilah resiliensi diformulasikan pertama kali oleh Block (dalam Klohnen, 1996) dengan nama ego-resilience, yang diartikan sebagai kemampuan umum yang melibatkan kemampuan penyesuaian diri yang tinggi dan luwes saat dihadapkan pada tekanan internal maupun eksternal. Secara spesifik, ego-resilience adalah:
“… a personality resource that allows individual to modify their characteristic level and habitual mode of expression of ego-control as the most adaptively encounter, function in and shape their immediate and long term environmental context. (Block, dalam Klohnen, 1996, hal.45). 
Dari definisi yang dikemukakan di atas, nampak bahwa ego resiliensi merupakan satu sumber kepribadian yang berfungsi membentuk konteks lingkungan jangka pendek maupun jangka panjang, di mana sumber daya tersebut memungkinkan individu untuk memodifikasi tingkat karakter dan cara mengekspresikan pengendalian ego yang biasa mereka lakukan. 

Pendapat Para Ahli

Dalam perjalanannya, terminologi resiliensi mengalami perluasan dalam hal pemaknaan. 
  1. Diawali dengan penelitian Rutter & Garmezy (dalam Klohnen, 1996), tentang anak-anak yang mampu bertahan dalam situasi penuh tekanan. Dua peneliti di atas menggunakan istilah resiliensi sebagai descriptive labels yang mereka gunakan untuk menggambarkan anak-anak yang mampu berfungsi secara baik walaupun mereka hidup dalam lingkungan buruk dan penuh tekanan. 
  2. Wolff (dalam Banaag, 2002), memandang resiliensi sebagai trait. Menurutnya, trait ini merupakan kapasitas tersembunyi yang muncul untuk melawan kehancuran individu dan melindungi individu dari segala rintangan kehidupan. Individu yang mempunyai intelegensi yang baik, mudah beradaptasi, social temperament, dan berkepribadian yang menarik pada akhirnya memberikan kontribusi secara konsisten pada penghargaan diri sendiri, kompetensi, dan perasaan bahwa ia beruntung. Individu tersebut adalah individu yang resilien. 
  3. Grotberg (1995), di sisi lain menjelaskan bahwa resiliensi merupakan kapasitas yang bersifat universal dan dengan kapasitas tersebut, individu, kelompok ataupun komunitas mampu mencegah, meminimalisir ataupun melawan pengaruh yang bisa merusak saat mereka mengalami musibah atau kemalangan. 
  4. Resiliensi disebut juga oleh Wolin & Wolin (dalam Bautista, Roldan & Bascal, 2001), sebagai keterampilan coping saat dihadapkan pada tantangan hidup atau kapasitas individu untuk tetap “sehat” (wellness) dan terus memperbaiki diri (self repair).
  5. Lazarus (dalam Tugade & Fredrikson, 2004), menganalogikan resiliensi dengan kelenturan pada logam. Misalnya, besi cetak yang banyak mengandung karbon sangat keras tetapi getas atau mudah patah (tidak resilien) sedangkan besi tempa mengandung sedikit karbon sehingga lunak dan mudah dibentuk sesuai dengan kebutuhan (resilien). Perumpaan tersebut bisa diterapkan untuk membedakan individu yang memiliki daya tahan dan yang tidak saat dihadapkan pada tekanan psikologis yang dikaitkan dengan pengalaman negatif. 
  6. Banaag (2002), menyatakan bahwa resiliensi adalah suatu proses interaksi antara faktor individual dengan faktor lingkungan. Faktor individual ini berfungsi menahan perusakan diri sendiri dan melakukan kontruksi diri secara positif, sedangkan faktor lingkungan berfungsi untuk melindungi individu dan “melunakkan” kesulitan hidup individu. 
  7. Liquanti (1992), menyebutkan secara khusus bahwa resiliensi pada remaja merupakan kemampuan yang dimiliki remaja di mana mereka tidak mengalah saat menghadapi tekanan dan perbedaan dalam lingkungan. Mereka mampu terhindar dari penggunaan obat terlarang, kenakalan remaja, kegagalan di sekolah, dan dari gangguan mental. 
  8. Masten & Coatswerth (dalam Davis, 1999), mengatakan bahwa untuk mengidentifikasikan resiliensi diperlukan dua syarat, yaitu yang pertama adanya ancaman yang signifikan pada individu (ancaman berupa status high risk atau ditimpa kemalangan dan trauma yang kronis) dan yang kedua adalah kualitas adaptasi atau perkembangan individu tergolong baik (individu berperilaku dalam compotent manner).

Faktor-faktor Resiliensi

Banyak penelitian yang berusaha untuk mengidentifikasikan faktor yang berpengaruh terhadap resiliensi seseorang. Faktor tersebut meliputi dukungan eksternal dan sumber-sumbernya yang ada pada diri seseorang (misalnya keluarga, lembaga-lembaga pemerhati dalam hal ini yang melindungi perempuan), kekuatan personal yang berkembang dalam diri seseorang (seperti self-esteem, a capacity for self monitoring, spritualitas dan altruism), dan kemampuan sosial (seperti mengatasi konflik, kemampuan-kemampuan berkomunikasi). 

Grotberg (1995), mengemukakan faktor-faktor resiliensi yang diidentifikasikan berdasarkan sumber-sumber yang berbeda. Untuk kekuatan individu, dalam diri pribadi digunakan istilah ‘I Am’, untuk dukungan eksternal dan sumber-sumbernya, digunakan istilah ‘I Have’, sedangkan untuk kemampuan interpersonal digunakan istilah’I Can’. 

Berikut ini akan dijelaskan mengenai faktor-faktor resiliensi yang dapat menggambarkan resiliensi pada individu. I Am, I Have, I Can merupakan karakteristik untuk meningkatkan resiliensi dari the principal investigator of the Internasional Resilieance Project (Grotberg, 1995).

I Am

Faktor I Am merupakan kekuatan yang berasal dari dalam diri, seperti perasaan, tingkah laku dan kepercayaan yang terdapat dalam diri seseorang. Faktor I Am terdiri dari beberapa bagian antara lain; bangga pada diri sendiri, perasaan dicintai dan sikap yang menarik, individu dipenuhi harapan, iman, dan kepercayaan, mencintai, empati dan altruistic, yang terakhir adalah mandiri dan bertanggung jawab.
Berikut ini, akan dijelaskan satu persatu mengenai bagian-bagian dari faktor I Am.

Bangga pada diri sendiri; individu tahu bahwa mereka adalah seorang yang penting dan merasa bangga akan siapakah mereka itu dan apapun yang mereka lakukan atau akan dicapai. Individu itu tidak akan membiarkan orang lain meremehkan atau merendahkan mereka. Ketika individu mempunyai masalah dalam hidup, kepercayaan diri dan self esteem membantu mereka untuk dapat bertahan dan mengatasi masalah tersebut.

Perasaan dicintai dan sikap yang menarik; Individu pasti mempunyai orang yang menyukai dan mencintainya. Individu akan bersikap baik terhadap orang-orang yang menyukai dan mencintainya. Seseorang dapat mengatur sikap dan perilakunya jika menghadapi respon-respon yang berbeda ketika berbicara dengan orang lain. Bagian yang lain adalah dipenuhi harapan, iman, dan kepercayaan. Individu percaya ada harapan bagi mereka, serta orang lain dan institusi yang dapat dipercaya. Individu merasakan mana yang benar maupun salah, dan ingin ikut serta di dalamnya. Individu mempunyai kepercayaan diri dan iman dalam moral dan kebaikan, serta dapat mengekspresikannya sebagai kepercayaan terhadap Tuhan dan manusia yang mempunyai spiritual yang lebih tinggi.

Mencintai, empati, altruistic; yaitu ketika seseorang mencintai orang lain dan mengekspresikan cinta itu dengan berbagai macam cara. Individu peduli terhadap apa yang terjadi pada orang lain dan mengekspresikan melalui berbagai perilaku atau kata-kata. Individu merasakan ketidaknyamanan dan penderitaan orang lain dan ingin melakukan sesuatu untuk menghentikan atau berbagi penderitaan atau memberikan kenyamanan.

Bagian yang terakhir adalah mandiri dan bertanggung jawab. Individu dapat melakukan berbagai macam hal menurut keinginan mereka dan menerima berbagai konsekuensi dan perilakunya. Individu merasakan bahwa ia bisa mandiri dan bertanggung jawab atas hal tersebut. Individu mengerti batasan kontrol mereka terhadap berbagai kegiatan dan mengetahui saat orang lain bertanggung jawab.

I Have

Aspek ini merupakan bantuan dan sumber dari luar yang meningkatkan resiliensi.
Sumber-sumbernya adalah memberi semangat agar mandiri, dimana individu baik yang independen maupun masih tergantung dengan keluarga, secara konsisten bisa mendapatkan pelayanan seperti rumah sakit, dokter, atau pelayanan lain yang sejenis.

Struktur dan aturan rumah, setiap keluarga mempunyai aturan-aturan yang harus diikuti, jika ada anggota keluarga yang tidak mematuhi aturan tersebut maka akan diberikan penjelasan atau hukuman. Sebaliknya jika anggota keluarga mematuhi aturan tersebut maka akan diberikan pujian.

Role Models juga merupakan sumber dari faktor I Have yaitu orang-orang yang dapat menunjukkan apa yang individu harus lakukan seperti informasi terhadap sesuatu dan memberi semangat agar individu mengikutinya.

Sumber yang terakhir adalah mempunyai hubungan. Orang-orang terdekat dari individu seperti suami, anak, orang tua merupakan orang yang mencintai dan menerima individu tersebut. Tetapi individu juga membutuhkan cinta dan dukungan dari orang lain yang kadangkala dapat memenuhi kebutuhan kasih sayang yang kurang dari orang terdekat mereka.

I Can

Faktor I Can adalah kompetensi sosial dan interpersonal seseorang. Bagian-bagian dari faktor ini adalah mengatur berbagai perasaan dan rangsangan dimana individu dapat mengenali perasaan mereka, mengenali berbagai jenis emosi, dan mengekspresikannya dalam kata-kata dan tingkah laku namun tidak menggunakan kekerasan terhadap perasaan dan hak orang lain maupun diri sendiri. Individu juga dapat mengatur rangsangan untuk memukul, ‘kabur’, merusak barang, atau melakukan berbagai tindakan yang tidak menyenangkan.

Mencari hubungan yang dapat dipercaya dimana individu dapat menemukan seseorang misalnya orang tua, saudara, teman sebaya untuk meminta pertolongan, berbagi perasaan dan perhatian, guna mencari cara terbaik untuk mendiskusikan dan menyelesaikan masalah personal dan interpersonal.

Sumber yang lain adalah keterampilan berkomunikasi dimana individu mampu mengekspresikan berbagai macam pikiran dan perasaan kepada orang lain dan dapat mendengar apa yang orang lain katakan serta merasakan perasaan orang lain.

Mengukur temperamen diri sendiri dan orang lain dimana individu memahami temperamen mereka sendiri (bagaimana bertingkah, merangsang, dan mengambil resiko atau diam, reflek dan berhati-hati) dan juga terhadap temperamen orang lain. Hal ini menolong individu untuk mengetahui berapa lama waktu yang diperlukan untuk berkomunikasi, membantu individu untuk mengetahui kecepatan untuk bereaksi, dan berapa banyak individu mampu sukses dalam berbagai situasi.

Bagian yang terakhir adalah kemampuan memecahkan masalah. Individu dapat menilai suatu masalah secara alami serta mengetahui apa yang mereka butuhkan agar dapat memecahkan masalah dan bantuan apa yang mereka butuhkan dari orang lain. Individu dapat membicarakan berbagai masalah dengan orang lain dan menemukan penyelesaian masalah yang paling tepat dan menyenangkan. Individu terus-menerus bertahan dengan suatu masalah sampai masalah tersebut terpecahkan.

Setiap faktor dari I Am, I Have, I Can memberikan konstribusi pada berbagai macam tindakan yang dapat meningkatkan potensi resiliensi. Individu yang resilien tidak membutuhkan semua sumber-sumber dari setiap faktor, tetapi apabila individu hanya memiliki satu faktor individu tersebut tidak dapat dikatakan sebagai individu yang beresiliensi, misalnya individu yang mampu berkomunikasi dengan baik (I Can) tetapi ia tidak mempunyai hubungan yang dekat dengan orang lain (I Have) dan tidak dapat mencintai orang lain (I Am), ia tidak termasuk orang yang beresiliensi.

Sumber bacaan:

  1. Banaag, C. G. (2002). Reiliency, street Children, and substance abuse prevention. Prevention Preventif, Nov. 2002, Vol 3.
  2. Bernard, B. (1995). Fostering Resilience in Children. University of Illinois at Urbana Champaign, Children Research Center.
  3. Davis, N.J. (1999). Resilience & School Violence Prevention: Research-based program. National Mental Health Information Center. 
  4. Grotberg, E. (1995). A Guide to Promoting Resilience in Children: Strengthening The Human Spirit. Benard Van Leer Fondation.
  5. Hiew, C. C., Mori, T., Shimizu, Masuharu., & Tominaga, Mihoko. (2000). Measurement Of Resilience Development: Preliminary Result with a State Trait Resilience Inventory. Journal of Learning & Faculty of Education, Volume I. Hirosima University.
  6. Klohnen, E.C. (1996). Conseptual Analysis and Measurement of The Construct of Ego Resilience. Journal of Personality and Social Psychology, Volume. 70 No 5, p 1067-1079.
  7. Liquanti, R. (1992). Using Community-wide Collaboration to Foster Resiliency in Kids: A Conceptual Framework Western Regional Center For Drugs-Free School and Communities, Far West Laboratory fo Educational Research and Development. San Fransisco. 
  8. Richmond, J. B. & Beardslee, W. R. (1988). (Resiliency : Research and pracital applications for pediatricians. Journal of Developmental and Behavioral Pediatrics, 9 (3), June, 157-163.


Next Post Previous Post
50 Comments
  • Fitria Putri Prayuji
    Fitria Putri Prayuji 31 Mei 2021 pukul 08.33

    Perkenalkan Pak, nama saya Fitria Putri Prayuji kelas B semester 2 ingin bertanya mengenai apa beda mendasar antara resiliensi keluarga dengan resiliensi individu?

  • Anonim
    Anonim 13 Juni 2022 pukul 08.28

    Nama : Anisa widyanti
    Kelas : B
    NIM : 2121067

  • Suna wiyani
    Suna wiyani 13 Juni 2022 pukul 08.29

    nama : suna wiyani
    Kelas. : RMIK b (semester 2)
    Nim. : 2121056

  • Riski ayudiah
    Riski ayudiah 13 Juni 2022 pukul 08.31

    Nama: Riski AyuDiah
    Nim: 2121043
    Kelas: RMIK B

  • Anonim
    Anonim 13 Juni 2022 pukul 08.31

    Nama:Putri nurhalizah
    Nim:212138
    Kelas:B RMIK

  • Rafifah abharina
    Rafifah abharina 13 Juni 2022 pukul 08.32

    NAMA:RAFIFAH ABHARINA
    NIM:2121041
    Kelas:RMIK

  • Anonim
    Anonim 13 Juni 2022 pukul 08.37

    Nama : Sintia Ayu Puspita
    Nim : 2121052
    Kelas : RMIK B

  • Salsabila Putri
    Salsabila Putri 13 Juni 2022 pukul 08.39

    Nama : salsabila putri agmilana
    Nim : 2121048
    Kelas : RMIK B

  • Nuke Puja Nabila
    Nuke Puja Nabila 13 Juni 2022 pukul 08.39

    Nama : Nuke Puja Nabila
    Nim : 2121034
    Kelas : RMIK B
    Semester 2

  • Yolanda Aurellya
    Yolanda Aurellya 13 Juni 2022 pukul 08.40

    Nama : Yolanda Aurellya
    Kelas : RMIK B
    NIM : 2121063

  • Putri Ayu Maharani
    Putri Ayu Maharani 13 Juni 2022 pukul 08.41

    Nama : Putri Ayu Maharani
    Kelas : RMIK B
    NIM : 2121037

  • Anonim
    Anonim 13 Juni 2022 pukul 08.43

    Nama : Jihan Nur Agustin
    Kelas : A
    Nim : 2121016

  • Nabila Putri Syaharani
    Nabila Putri Syaharani 13 Juni 2022 pukul 08.43

    Nama : Nabila Putri Syaharani
    NIM : 2121029
    Kelas : RMIK A

  • Anonim
    Anonim 13 Juni 2022 pukul 08.51

    Nama : Anita lediana
    Nim : 2121004
    Kelas : RMIK A

  • ISLAH FEBRIANI
    ISLAH FEBRIANI 13 Juni 2022 pukul 08.51

    NAMA: ISLAH FEBRIANI
    NIM: 2121015
    KELAS: A

  • Fingki putri
    Fingki putri 13 Juni 2022 pukul 08.52

    Kelas : A
    nim : 2121011

  • Talianovela
    Talianovela 13 Juni 2022 pukul 08.57

    Nama : talia novelasari
    Nim 2121057
    Kelas B

  • Anonim
    Anonim 13 Juni 2022 pukul 08.59

    Nama : shofia ulfa royani
    NIM : 2121051
    RMIK B

  • Anonim
    Anonim 13 Juni 2022 pukul 09.04

    Nama : FAUZUL DWI WARDAH
    Kelas : A
    NIM : 2121010

  • Anonim
    Anonim 13 Juni 2022 pukul 09.04

    Nama : Siti Aisyah Veronika
    Nim : 2121054
    Kelas : RMIK B

  • Dwi berliana
    Dwi berliana 13 Juni 2022 pukul 09.05

    Nama : Dwi berliana usman
    Nim : 2121009
    Kelas : A
    Semester 2

  • Marissa della luanda
    Marissa della luanda 13 Juni 2022 pukul 09.07

    Nama: Marissa Della Luanda
    Nim: 2121024
    Kelas: RMIK A

  • Putri Zahara Zeva
    Putri Zahara Zeva 13 Juni 2022 pukul 09.13

    Nama : Putri Zahara Zeva
    Nim : 2121040
    Kelas : RMIK B

  • NOVA YULIANTO
    NOVA YULIANTO 13 Juni 2022 pukul 09.23

    NAMA : NOVA YULIANTO
    KELAS : B
    NIM : 2121070

  • Anonim
    Anonim 13 Juni 2022 pukul 09.23

    NAMA : ILMA SAFIRAH
    NIM : 2121012
    KELAS : RMIK A

  • Anonim
    Anonim 13 Juni 2022 pukul 09.27

    NAMA : NANDYTA ROIHANA PUTRI
    NIM : 2121032
    KELAS : RMIK A

  • Inayah dwinov
    Inayah dwinov 13 Juni 2022 pukul 09.28

    Inayah dwinov (2121013)
    Kelas :A

  • Anonim
    Anonim 13 Juni 2022 pukul 09.29

    Nama : Widiya
    Nim : 2121060
    Kelas : RMIK B

  • Anonim
    Anonim 13 Juni 2022 pukul 09.30

    Nama : Siti Sinila Wati
    Nim : 2121055
    Kelas : RMIK B

  • Sisca amelia
    Sisca amelia 13 Juni 2022 pukul 09.39

    Nama : sisca amelia
    Kelas : B
    Nim : 2121053

  • Tasya Niati
    Tasya Niati 13 Juni 2022 pukul 09.53

    Nama : Tasya Niati
    Nim : 2121058
    Kelas : RMIK B

  • Anonim
    Anonim 13 Juni 2022 pukul 10.42

    Nama :Popi indah anjelina
    Nim :2121036
    Kelas :RMIK B

  • Wita Windari
    Wita Windari 13 Juni 2022 pukul 10.48

    Nama : Wita Windari
    Nim : 2121062
    Kelas : RMIK B

  • Anonim
    Anonim 13 Juni 2022 pukul 11.05

    Nama:clarissa loveria putri agatha
    Nim :2121006
    Kelas :A RMIK

  • Rizky Amelia Putri
    Rizky Amelia Putri 13 Juni 2022 pukul 11.14

    Nama : Rizky Amelia Putri
    Nim : 2121046
    Kelas : B

  • Anonim
    Anonim 13 Juni 2022 pukul 11.42

    Nama:satria Atmajaya
    Kelas:b
    Nim:2121049

  • Ananda Alika
    Ananda Alika 13 Juni 2022 pukul 13.57

    Nama: Ananda Alika
    Nim: 2121002
    Kelas: RMIK A

  • RONALDO
    RONALDO 13 Juni 2022 pukul 17.48

    Nama: Ronaldo
    nim : 2121047
    kelas : RMIK B

  • Anonim
    Anonim 13 Juni 2022 pukul 18.46

    Nama:Muhammad salman alfayed
    Nim :2121022
    Kelas:A

  • Anonim
    Anonim 13 Juni 2022 pukul 18.57

    Nama:Rizki Novita Dewi
    Kelas:RMIK B
    Nim: 2121045

  • Anonim
    Anonim 14 Juni 2022 pukul 07.36

    keisha amara putri
    2121917

  • Risma Destiana
    Risma Destiana 14 Juni 2022 pukul 08.27

    Nama: Risma Destiana
    Kelas: B
    NIM: 2121044

  • Destrianika Fitri
    Destrianika Fitri 14 Juni 2022 pukul 11.39

    Nama: Destrianika Fitri
    Kelas:A
    Nim:2121008

  • Nadia Agustina
    Nadia Agustina 14 Juni 2022 pukul 11.44

    Nama : Nadia Agustina
    Kelas : A
    NIM : 2121030

  • Nalisa Pramudhita
    Nalisa Pramudhita 14 Juni 2022 pukul 11.48

    Nama:Nalisa pramudhita
    Kelas: A RMIK
    NIM :2121031

  • Anonim
    Anonim 14 Juni 2022 pukul 11.50

    Nama: Mashanda sifa ratu shalka
    Kelas: RMIK A
    NIM: 2121025

  • Anonim
    Anonim 14 Juni 2022 pukul 13.02

    Nama : Annisyah Putri
    Nim. : 2122002
    Kelas. : ARS

  • Selin Angelina
    Selin Angelina 14 Juni 2022 pukul 13.40

    Nama : Selin Angelina
    Nim : 2122008
    Jurusan ARS

  • Anonim
    Anonim 14 Juni 2022 pukul 18.40

    Nama : Fahira Nadzla Arda
    Nim : 2122004
    Kelas : ARS

  • Anonim
    Anonim 15 Juni 2022 pukul 10.44

    Nama:Nopi Anggraeni
    Nim:2122011
    Kelas:ARS

Add Comment
comment url