VERBATIM: Pengertian Dan Contohnya Dalam Ilmu Statistik

verbatim

Pengertian Verbatim

Verbatim dalam ilmu statistik mengacu pada pencatatan dan pelaporan data secara tepat sesuai dengan apa yang diucapkan atau ditulis oleh responden atau subjek penelitian, tanpa ada perubahan atau penyimpangan. Dalam konteks statistik, verbatim digunakan untuk mengumpulkan dan menganalisis data kualitatif.

Contoh Penggunaan Verbatim dalam Ilmu Statistik

Contoh penggunaan verbatim dalam ilmu statistik adalah ketika melakukan wawancara atau survei kualitatif. Misalnya, saat menganalisis tanggapan dari peserta wawancara terhadap suatu topik. Pernyataan verbatim dari peserta wawancara akan digunakan untuk memperoleh pemahaman lebih dalam tentang perspektif mereka dan menganalisis pola atau temuan temuan yang muncul.

Contoh lainnya adalah ketika melibatkan kelompok diskusi atau focus group dalam penelitian. Pernyataan verbatim dari anggota kelompok diskusi akan digunakan untuk melihat berbagai sudut pandang, argumen, dan pemikiran yang ada dalam kelompok tersebut.

Dalam kedua contoh di atas, penggunaan verbatim penting untuk memastikan data yang dikumpulkan tidak mengalami bias interpretasi atau perubahan dari peneliti, sehingga keaslian dan keabsahan data tetap terjaga.

Proses Pengumpulan data

Sebelum memulai sebuah pengolahan data diperlukan sebuah pengumpulan data dengan melibatkan sampel. Setelah itu baru didapatkan yang namanya raw score atau data mentah. Data mentah tersebut selanjutnya dilakukan pengolahan.

Pengolahan dan Analisis Data

Pengolahan dan analisis data dimulai dengan mengorganisasikan data. Dengan data kualitatif yang beragam banyak , menjadikan kewajiban peneliti untuk mengorganisasikan datanya dg rapi, sistematis, dan selengkap mungkin. 

Tentang hal ini Highlen dan Finley (1996) telah mencoba merangkum berbagai tulisan. Mereka mengatakan bahwa organisasi data yang sistematis memungkinkan peneliti untuk (a) memperoleh kualitas data yang baik; (b) mendokumentasikan analisis yang dilakukan, serta (c) menyimpan data dan analisis yang berkaitan dalam penyelesaian penelitian.

Hal-hal yang penting untuk untuk disimpan dan diorganisasikan:

  1. Data mentah (catatan lapangan,foto, hasil rekaman)
  2. Data yang sudah diproses sebagian (transkipsi wawancara, catatan refleksi peneliti)
  3. Data yang sudah ditandai / diberi  spesifik kode
  4. Penjabaran kode dan kategori secara luas melalui skema
  5. Memo dan draft insight untuk analisis data
  6. Catatan pencarian dan penemuan
  7. Display data melalui skema atau jaringan informasi dalam bentuk esensial
  8. Episode analisis
  9. Dokumentasi umum yang kronologis
  10. Daftar indeks dari semua material
  11. Teks laporan
Untuk memudahkan peneliti dalam memeriksa ketepatan langkah-langkah yang telah atau akan diambil, masing-masing data tidak boleh dicampuradukan. Karenanya sangat dianjurkan bahwa peneliti menyimpan data dalam bentuk yang berbeda dan bila dianggap perlu, memiliki satu jalinan cadangan. 

Manajemen data yang baik akan berkaitan pula dengan hal-hal praktis yang sering diabaikan, seperti member label pada kaset hasil rekaman, mentranskripsikan wawancara begitu wawancara selesai dilakukan, menyiapkan salinan data dan menyimpan secara baik data aslinya, dan seterusnya.

Daftar Pustaka

  1. Fillamenta,N.2019.Metode Penelitian Kesehatan.Palembang:Sapu Lidi
  2. Maleong, Lexy J.2009. Metodologi Penelitian Kualitatif.Bandung: PT. Remaja Rosdakarya
  3. Poerwandari, E. Kristi.2005.Pendekatan Kualitatif Untuk Penelitian Perilaku Manusia.Jakarta: LPSP3 UI
  4. Bungin, Burhan.2008.Analisis Data Penelitian Kualitatif.Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada

Next Post Previous Post
No Comment
Add Comment
comment url